Senin, November 16, 2009

Benang kusut cinta dan pernikahan_part 1

Bandung, 16 November 2009 06:00 PM

Purnama: Hm.. tiba-tiba aku pengen tanya sesuatu... "jadi.. kapan u nikah?"

Bintang: Hehe, kenapa tiba-tiba tanya itu? U lagi ditanya2 kapan nikah juga ya? Entahlah. Lawong ampe sekarang aku ga ada kontak ma tunanganku. Ga ada apel, telfon, atau sms. Seperti tunangan dengan orang yang tidak ada. Tidak nyata.

Purnama: Loh? Apa makna pernikahan menurutmu?

Bintang: Menyempurnakan agama. Menyatukan dua hati, dua kepribadian. Pernikahan dua keluarga (harus menerima keluarganya juga). Mengharap ridlo Allah.
Masalahnya, aku gak mau hidup dengan orang yang tidak aku cintai dan mencintaiku.
Sepertiku sekarang. Aku dijodohkan tanpa perundingan...

Purnama: Mm.. lantas apa itu cinta?

Bintang: Cinta adalah saat kita berhenti memilih. Saat hati kita tak lagi terpukau dengan silaunya kelebihan-kelebihan orang-orang lain. Saat kita mau menerima dia tulus apa adanya lahir batin.

Purnama: Masya Allah..

Bintang: Kenapa lagi, Kak?

Purnama: Semoga kamu mendapatkannya...
Menurutmu apa cinta itu hidup dalam rentangan waktu?

Bintang: Maksudnya? Hidup dalam rentang waktu gimana? Apa maksud u cinta bisa tumbuh dengan waktu?   Atau cinta akan tahan lama tanpa kenal waktu? Maksud u cinta hanya masalah waktu? Ah, tidak juga. Aku dijodohkan tiga kali dan satukalipun aku belum pernah merasakan debaran itu. Justru aku pernah jatuh cinta pada orang yang belum pernah aku temui.

Purnama: Itu maksudku... Jika cinta itu terkait ruang dan waktu..

Bintang: Apa ini ada kaitannya dengan sms nyasar u tempo hari?

Purnama: Ada hubungannya dengan hal itu. Bahkan dengan persoalan u

Bintang: Bisa diperjelas? Aku benar-benar gak paham

Purnama: Konflik antara cinta dan waktu

Bintang: Maksud u? U udah jalan bertahun-tahun dengan cewek tapi u gak cinta?

Purnama: Jika cinta itu terikat ruang dan waktu... Maka wajar bila ada kejenuhan, perselingkuhan, perjodohan, dll

Purnama: Tapi karena ia tak terkait... Maka u pernah cinta kepada orang yang belum kau temui sekalipun.

Bintang: Itu bukan cinta. Tapi keterpaksaan. Tidak ingin menyakiti pasangan dengan tidak mau jujur atas perasaan. Ah, entahlah. Banyak hal absurd yang tidak kita mengerti apalagi bila itu atas nama perasaan.

Purnama: Ya. Terkadang kita dipaksa berhenti dalam entah... Apakah u juga nanti akan begitu? "Ah.. Entah.." Begitu kan?

Purnama: Lalu bagaimana sikapmu dalam menghadapi persoalan yang u alami?

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ