Sabtu, Juni 26, 2010

Mencoba langkah awal untuk perubahan

Bismillahirrohmanirrohiim...
Badan sedang ngedrop, pengen bobo, pengen dikompres. Tapi apalah daya, sekarang masih jam dinas. Dinikmati saja lah badan meriang, panas dingin, batuk, pilek, sakit kepala. Thohuur, Insya Allah...

Entah mau nulis apa di lembar kenangan ini. Beberapa hari ini pikiran saya sedang dipenuhi dengan mencari pekerjaan baru. Targetnya adalah pabrik ceres chocolate atau pabrik sepatu. Babeh juga meminta saya mengirimkan beberapa lamaran ke pabrik-pabrik. Hmm, tapi kenapa banyak teman yang sepertinya kurang mendukung? Apa karena imagenya sebagai buruh pabrik? Saya mulai memikirkan permintaan Babeh. Niat awalnya tentu saja Lillahi Ta'ala. Pertimbangan lainnya, saya perlu biaya tambahan untuk membantu keluarga, kasihan ortu. Saya berharap kalau perpindahan ini mungkin bisa menjadi awal ikhtiyar saya mewujudkan wishlist. Saya pikir dengan saya pindah kerja, saya juga bisa berinteraksi dengan dunia luar, dengan orang-orang baru. Bisa punya teman, kembali ke kehidupan nyata. Mungkin saya akan sangat jarang sekali menengok rumah-rumah maya saya di Blogspot dan Multiply, semoga rumah-rumah saya itu nggak sampai lumutan. Terkadang saya mengkhayal untuk menabung membeli leppi second 2-3 jeti-an, tapi segera saya halau khayalan-khayalan seperti itu. Ada banyak hal yang lebih urgent dari sekedar leppi, sedangkan urgensinya untuk saya apa? Saya kan tidak kuliah. Saya juga berpikir, dengan bekerja di tempat sekarang ini, walau pekerjaannya ringan tapi terlalu menyita waktu. Saya kurang punya waktu untuk diri sendiri. Berangkat pagi pulang maghrib dengan libur dua pekan sekali. Yah, semoga saya punya lebih banyak waktu untuk belajar lagi walau tidak dari internet lagi. Mencoba merenungi semua, hingga ke akarnya, hingga ke haranya...

Sekarang sedang mencari info tentang pekerjaan pabrik, bagaimana systemnya, ada keleluasaan untuk beribadah atau tidak, ada mushalla yang layak atau tidak, leluasa berpakaian muslimah atau tidak, ada bahaya campur baur dengan pria atau tidak. Karena saya masih berpikir kalau kita bekerja adalah mencari kesejahteraan diri, bukan gaji.
Saya masih bingung sekali. Bahkan untuk mengurus surat-surat lamarannya kapan dan ditemani siapa saya masih bingung. Harus ke RT, RW, Desa, Polsek, Puskesmas. Sedangkan saya baru sampai rumah maghrib, dan setelahnya saya tidak keluar rumah lagi.

Hmmm, saya hanya berdoa saja semoga dimudahkan Allah dalam segala urusan. Allahul musta'an. Mudah-mudahan bukan sesuatu yang tak mungkin. Sulit, tapi bisa. Perjuangan ini lebih berat untuk saat ini. Harapan kan selalu ada.  Satu sarana menjemput impian, Bismillah...

~ di tempat kerja, Palasari Bandung ~
Semoga saya segera disembuhkan dari sakit ini. Nggak enak juga dinas dengan badan panas, kepala cenut-cenut, dan batuk kuburan seperti ini. Tadi pagi udah minta Ahad besok lembur biar bisa libur Ahad pekan depan, tapi badan udah ngedrop. Saya juga tidak boleh dzalim pada diri sendiri, tubuh ini butuh istirahat. Hiks hiks... Berarti nggak bisa lagi ketemu Rinah Ahad depan. Mesti nunggu satu bulan lagi kalo begitu. Lamaaa nian, huuuhuuuhhhuuu T_T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ