Sabtu, Juli 31, 2010

Isu Kriminalitas

Bismillah...
Cookie Cs is using a different version of Yahoo! Messenger. Certain features may be unavailable.

Cookie Cs: Dihimbau kpd slrh org tua...! Berhati2 dg mobil APV SILVER dg no polisi L.1857.GU,. karna mbl ini buron sudah bnyk krbn penculikan terutama kepada anak2 untuk di ambil organ tubuhnya, informasi ini dari polsek PANGANDARAN, MOHON SEBAR LUASKAN SMS INI KARENA SMS INI SANGAT PENTING BAGI KITA SEMUA ...!!
Pesan terakhir diterima pada 7/31 pukul 3:25 PM
Ini adalah pesan singkat yang tau-tau muncul di YM saya. Barusan saja.
Dan memang, isu-isu yang sedang santer di Jawa Barat khususnya di Bandung adalah isu penculikan untuk diambil organ tubuhnya. Bukan hanya anak-anak, bahkan orang-orang tua juga tak luput menjadi korbannya. Dari pembicaraan ibu-ibu di sekitar rumah, ada di daerah A yang diketemukan di atas mayatnya ditinggalkan uang sebanyak tiga juta, tapi jantung dan ginjalnya sudah tidak ada. Ada yang di daerah B, seorang bocah hilang dan dikembalikan dalam keadaan matanya diperban tapi setelah dibuka ternyata bola matanya sudah tidak ada. Ada pula di daerah C yang semua organ dalamnya sudah tidak ada tapi di mulutnya disumpal gulungan uang 5 juta.  Di daerah D ada yang berhasil melarikan diri tapi sampai harus dirawat di rumah sakit dan mengalami trauma psikis yang hebat.

Berita ini menjadi topik hangat masyarakat di lingkungan saya. Mamah sering saya dapati ngerumpi dengan ibu-ibu tetangga sedang seru membicarakan ini. Bahkan beberapa hari yang lalu Babeh mendapat kabar tak jauh dari lingkungan saya yakni di daerah STT Telkom sudah ada pelaku kejahatan ini yang diciduk warga. Warga mengamuk dan tidak mau menyerahkan ke pihak berwajib karena konon pelaku-pelaku sebelumnya yang tertangkap selalu pura-pura gila setelah berada di kantor polisi. 

Dan tentu saja isu kejahatan ekstrem yang menyeramkan ini sangat membawa dampak tidak baik di keluarga saya. Orang tua saya yang memang dasarnya sudah hiper protective semakin menjadi setelah ketakutan dengan isu-isu ini. Saya tidak diijinkan mengikuti kegiatan apapun di luar rumah kecuali kerja di rumah bibi dengan diantar. Dan si bungsu pun harus sekolah dengan diantar-jemput padahal jarak rumah ke sekolah hanya sekitaran 200 meter saja. Sekarang si bungsu hanya boleh bermain di depan rumah.

Walau sudah banyak sumber berita yang menyatakan melihat langsung kasus juga mayatnya, saya masih belum bisa memastikan kebenarannya karena sampai sekarang belum menemukan beritanya di televisi dan internet. Tetapi, kekhawatiran berlebihan dari para orang tua membuat saya jengah juga. Karena ini berarti, orang tua saya tidak akan mengijinkan saya untuk turut berpartisipasi mengisi Sanlat Ramadhan ini ...

Hiks.... T__T

1 komentar:

  1. iyah....hati hati z. tapi saya yakin thiya ini bukan anak kecil.pasti setidaknya bisa berteriak sekeras2nya heuheu......
    Semoga Allah senantiasa menjaga kita semua dari apapun yang membuat kita madharat dan menderita.
    amin....

    BalasHapus

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ