Hari ini cerah, secerah kondisi kesehatan saya yang mulai pulih dari belenggu demam dan flu. Hari ini saya bisa semangat berangkat kerja karena sudah berani menyentuh air. Dan hari ini masih ada sisa-sisa kebahagiaan mekarnya kuncup harapan akan cinta setelah disapanya dalam separuh malam setelah sekian lama. Namun ternyata, di hari ini pula di pagi hari menjelang siang, hati ini berbisik, Selamat tinggal cinta. Sulit untuk mengubur sebuah harapan, cita-cita, obsesi, dan segala kenangan yang menyertainya. Tapi itulah warna-warni pelangi hidup. Kita tidak bisa mendapatkan semua yang kita inginkan agar bisa mensyukuri apa yang telah kita dapat.
Entahlah. Beberapa hari ke depan saya mungkin masih bisa menipu diri sendiri kalau saya tidak terlalu sakit. Saya bisa menipu semua orang kalau saya sudah bisa menanggalkan perasaan dan tidak patah hati karenanya. Saya sedang mengalaminya dan tidak ingin mendramatisir suasana. Tapi kenyataannya saya tidak bisa menahan diri untuk tidak menuliskannya di Lazuardi Hati ini. Tapi tak apa. Saya kira luka itu pasti akan secepatnya sembuh. Sehingga saya bisa mulai lagi membaca kenangannya di lembar Lazuardi Hati dengan nikmat. Saya bisa mengingat kejadian ini dengan tersenyum. Tak mengapa. Terluka adalah salah satu tanda bahwa saya kemarin memang serius dan bukan main-main. Saya berusaha menjadi sesempurna keinginannya.
Pun begitu, maaf, saya bukan Anna Althafunnisa' yang anda cari. Silahkan carilah perempuan lain yang lebih sekufu, yang bisa seperti apapun yang anda mau. Perempuan punya caranya sendiri mencintaimu. Dan maaf, perempuan melepasmu dengan tangis...
Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan niat yang baik nan mulia (menggenapkan setengah dien, atau pernikahan), cinta akan terbentuk dalam proses perjalanan yang panjang. Dan suatu saat, ada satu titik di diri pasangan yang tiba-tiba bersinar dan membuat Anda tidak bisa lepas lagi darinya pancaran cahayanya. Anda boleh menyebut itu, cinta sejati.
Ah, biarlah waktu yang menjawabnya, kata saya dalam hati. Kalau memang jodoh, Insya Allah cerita itu akan berlanjut seperti potongan-potongan mozaik yang tersusun kembali tanpa cela. Kalaulah tidak, biarlah itu akan jadi kenangan kecil di masa lalu, yang akan menemani kita dalam meniti waktu.
Sebuah kata-kata terakhir telah kutulis untukmu. Sebuah kenangan terakhir bersamamu juga telah kubuat di Lazuardi Hati ini. Tak ada pemutusan silaturahim. Tidak ada. Karena sampai kapanpun, anda adalah orang yang saya hargai dengan baik. Selamat tinggal, cinta.
"Apapun yang kau dengar dan katakan (tentang Cinta),
Itu semua hanyalah kulit.
Sebab, inti dari Cinta adalah sebuah
rahasia yang tak terungkapkan."
( Rahasia yg tak terungkap by Rumi)
~ Thiya Renjana ~
Bandung yang cerah... Tak sedikitpun kelabu.
Semoga menjadi awal yang indah... Allahul Musta'an.
Kecantikan seorang wanita ialah terletak sejauh mana ia dapat MENJAGA sifat malunya,
sementara kegagahan seorang lelaki ialah terletak sejauh mana ia dapat MENJAGA marahnya.
Allahu Ma'ak .....
BalasHapusMoga Allah meleraikan gundah gelisah yang ada di sudut hatimu.dan membuang jauh2 cinta, kerinduan, dan harapan bersamanya dari derai derai suci jalan yang kan kau tempuh.karena dia tak berarti apapun .....
dia tidak berguna !!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Semoga semua menjadi I'tibar supaya jalan di depan menjadi terang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus