Sabtu, Oktober 09, 2010

Galaksi Kinanthi

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Newest in My Bookshelf  =))
Memang buku ini terbit sudah lama, di awal 2009 tapi buat saya tidak ada buku lama atau buku baru, yang ada buku bagus dan tidak.

Satu kata untuk buku ini, Subhanallah!!!
Penulis meramu buku ini dengan sangat kaya, pemilihan kata-kata yang sangat enak untuk dibaca, lugu namun sangat berbobot. Tiap kata-kata bahkan seperti menjadi kutukan buat saya. Terngiang-ngiang hingga mimpi. Secara fisik, novel ini mengingatkan saya pada novel Dee, Supernova ketiga edisi "Petir" yang membuat saya kebingungan memberi sampul plastik pada covernya. Tapi isinya sama sekali tidak membuat kecewa. Percaya deh, hihihi.
Jelas ini novel cinta, tapi ini buat saya novel cinta yang sangat beda dari hanya sekedar dua manusia bertemu di tempat hang-out, berkenalan, dekat, lalu happy ending walaupun ada intrik keluarga atau pihak ketiga. Ini tentang harapan, bagaimana mencintai itu adalah satu hal dan memiliki itu adalah hal lain. Bagaimana memahami perasaan memikirkan seseorang bertahun-tahun dan mencoba melepasnya karena waktu berjalan terus. Dari Gunung Kidul, Arab, Kuwait sampai gedung pencakar langit New York. Kehidupan sosial masyarakat kampung, dunia penerbitan sampai rasi bintang dijelaskan dengan rinci. Tembang Jawa, Kejawen sampai astronomi, nasib TKW di Arab, kehidupan Muslim di Amerika, menjadi kesatuan yang utuh di novel ini.

Bahkan novel ini memberi pesan yang sangat besar tentang sang pencipta tanpa harus menggemborkan kata-kata atau dalil, aroma spiritualnya sangat terasa, kata-kata yang penuh filosofi, penokohan yang sangat baik, alur cerita yang dramatis dan ending yang benar-benar di luar dugaan.


****
I

"Beginilah cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta; Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada disekitarnya. Jika dia dekat, engkau akan merasa utuh dan terbelah ketika dia menjauh. keindahan adalah ketika engkau merasa ia memerhatikanmu tanpa engkau tahu. Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu. Engkau mulai tersenyum, dan menangis tanpa mau disebut gila."

II
"Sekali mencintai sudah itu mati."

III
"Sementara, pada jeda yang engkau buat bisu, sewaktu langit meriah oleh benda-benda yang berpijar, ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu, wajahnya memenuhi setiap sudutmu. Bahkan, langit membentuk auranya. Udara bergerak mendesaukan suaranya. Bulan melengkungkan senyumnya. Bersiaplah... Engkau akan mulai merengek kepada Tuhan. Meminta sesuatu yang mungkin telah haram bagimu."

IV
"Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme. 
Melakukan hal-hal hebat, menikmati kebersamaan dengan orang-orang baru. 
Tergelak dan gembira, membuat semua berpikir hidupmu telah sempurna."

Kinanthi Hope adalah seorang Profesor muda yang populer di New York, sering menjadi dosen tamu di berbagai universitas, jadi pembicara di acara-acara seminar dan bukunya yang menyoroti masalah perempuan menjadi best seller di Amerika. Kinanthi sukses, sampai media memberinya gelar Queen of New York.

Tapi tidak banyak yang tahu kalau Kinanthi seorang muslimah, berasal dari Selatan Jawa yang dijual bapaknya demi 50Kg beras, disiksa majikannya yang orang arab sampai cerita masa kecilnya yang selalu dia simpan di galaksi cintanya.

Hampir 20 tahun Kinanthi menyimpan ceritanya, hingga Kinanthi membutuhkan sebuah pelepasan untuk dirinya, terutama untuk teman masa kecilnya. Kinanthi menulis sebuah buku novel. Novel yang bagi pembacanya adalah fiksi, tapi bagi Kinanthi jelas sangat nyata, karena dia adalah pelaku utama novel itu.

Dibantu editornya yang sangat pengertian, seseorang yang hampir 4 tahun Kinanthi berpikir adalah orang Cina tapi ternyata adalah orang Tibet, Kinanthi memulai pelepasannya.

Ditengah penggarapan novelnya, Kinanthi tersadar, dia harus kembali ke tanah dia lahir. Untuk mengulang, untuk mengenang, untuk menunjukkan pada kampungnya bahwa dia hidup, terutama untuk teman masa kecilnya yang dia yakin masih menunggunya dan untuk sesuatu yang Kinanthi selalu tunggu selama hampir 20 tahun ini, sesuatu yang selalu dia lihat di galaksi cintanya.

Kinanthi begitu ingat, betapa semesta tidak rela mereka menyatu. Orangtua, kemiskinan, nasib buruk bahkan jalur takdir mencandai mereka selama hampir 20 tahun ini. Keteguhan hati Kinanthi membuatnya bertahan untuk melawan kehidupan yang tanpa harapan itu. Percaya ada seseorang yang selalu tersenyum dan mengulurkan tangan di atas nasib buruknya, teman masa kecilnya.

Dia pulang setelah hampir 20 tahun 'dibuang' dari kampungnya, menemukan sosok teman masa kecilnya yang biasa-biasa saja, memupus harapannya untuk sesuatu yang lebih besar. bertemu tanpa ada getaran-getaran yang dia harapkan di sepanjang 20 tahun mengisi ruang sepinya, dan otak Profesor Kinanthi maklum, dia berharap terlalu banyak.

Tapi Kinanthi lupa, teman masa kecilnya mengisi hampir 20 tahun untuk sesuatu yang membuatnya terharu sepanjang hidupnya. Menentang orangtuanya yang menginginkannya menjadi rois kampung, teman masa kecilnya mencari Kinanthi, menggelandang di Bandung dan Jakarta demi Kinanthi, demi sebuah janji di masa kecil mereka.

Kisah selengkapnya baca di sini.

Judul : Galaksi Kinanthi
Penulis : Tasaro GK
Cetakan I, Januari 2009
Penerbit : Salamadani, Bandung

4 komentar:

  1. Terus Ending-y.....gmna,,....???? pengen tahu...?
    teman ms kecilnya itu siapa...?

    BalasHapus
  2. Wah, makasih post saya sudah di link :)

    BalasHapus
  3. klo menurut selly di awal-awal agak menjenuhkan, soalnya perlu beberapa kali baca supaya ngerti alur ceritanya, tapi setelah masuk pertengahan hingga ending, luar biasa ga mau berhenti. happy reading thiya;)

    BalasHapus

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ