Jumat, September 13, 2013

1st Wedding Anniversary

Bismillahirrohmaanirroohiim..

Sudah jauh saya berjalan sendirian. Menapaki setiap pematang yang membentang ingin ditaklukan. Membuka setiap kesempatan yang menggoda untuk sekedar dijajal. Banyak yang sudah saya dapatkan entah itu kebahagiaan atau sebuah kesakitan. Pelajaran-pelajaran hidup yang justru menguatkan, menempa batin yang awalnya rapuh tak tahan cobaan. Banyak pula yang sudah saya belanjakan. Penantian, mempertaruhkan, menyodorkan perasaan, disakiti, disia-siakan. Dan saya bertahan. Berharap semakin kuat setiap harinya.

Butuh banyak menebalkan telinga karena selalu sendirian menimbulkan banyak pertanyaan dari lingkungan, seakan kalau sendirian saya menjadi seorang pesakitan. Kesepian. Butuh dikasihani. Kasihan.

Sendirian bukan berarti lemah atau menjadi bisa dilemahkan. Sendirian buat saya menjadi sebuah jalan untuk melakukan banyak penilaian. Objektif, tidak lagi subjektif. Pematutan dari serangkaian kegiatan ketika saya mulai berjalan. Penilaian dari serangkaian penerimaan diri ketika pertama kali menyadari kalau ada yang berbeda dari sebagian besar orang. Penilaian yang mulanya lebih banyak berisi angka merah karena dipenuhi dengan banyak kemarahan. Pengugutan kepada Tuhan. Ketidakterimaan.

Seperti keledai dungu saya dulu hanya berputar-putar di area itu melulu. Mengesampingkan kebahagiaan yang sebetulnya dapat diraih ketika saya berjalan meskipun sempoyongan. Dibutakan oleh ritual mempertanyakan hal yang sebetulnya tidak perlu jawaban.

Apakah saya sekarang sudah memperoleh jawaban? Bisa iya bisa juga tidak. Tepat setahun perjalanan saya sudah tidak lagi sendirian. Ada Sang Cinta Halal yang menemani dan menuntun saya. Dan saya sudah mengantongi sebuah pemakluman hasil berjibaku dengan banyak pertanyaan yang dulu sering saya gadang. Hasil yang mungkin tidak sesuai dengan harapan banyak orang. Hasil yang mungkin membuat orang justru mentertawakan. Saya tidak peduli. Hidup bukan hanya pada koridor menyenangkan hati orang lain yang justru tidak mengenal siapa saya sebenarnya. Dan menghadapi hidup berdua bersama Suami saya, mengajarkan saya bahwa hidup adalah bagaimana meraih kebahagiaan dengan cara saya dan cara kami. Cinta itu kita yang membuat, maka tak perlu mencari.

Terdengar klise? Pastinya. Mudah dijalani? Tentu saja tidak. Butuh waktu tidak sebentar untuk saya sampai pada fase seperti sekarang. Butuh banyak pemakluman seperti yang sudah saya bilang. 

Sudah satu tahun kami berjalan berdua. Mencoba menikmati apa yang sudah Tuhan beri sebagai jalan yang memang harus dijalankan. Menyemai banyak doa di setiap kesempatan, berharap suatu saat ada sebagian doa yang dikabulkan. Tidak perlu semua, karena kami tahu tidak akan semua doa bertemu dengan jawaban. Yah, mudah-mudahan salah satu yang dikabulkan adalah kehadiran buah hati. Agar tidak lagi sendirian dan berdua, tetapi menjadi bertiga.

Apa saya pernah tak tahu harus berbuat apa? Tidak jarang. Tapi saya punya keyakinan kalau tidak tahu hanya akan membunuh harapan. Menjadi ibu rumah tangga membuat saya kreatif agar terbebaskan dari belenggu ketidaktahuan. Menjadi ibu rumah tangga memaksa saya memutar akal agar saya harus serba bisa.  Memasak apa hari ini? Bagaimana menyiasati kebiasaan suami yang tidak menyukai ikan sedangkan menu sehari-hari kebanyakan ikan, cekatan menyiapkan kebutuhan suami, segera setiap diperintah suami, menghibur ketika suami keki karena saya atau entah siapa, mengesampingkan ego pribadi demi melihat senyumnya terbit kembali, dan banyak lagi contoh hal lainnya. Saya tetap harus menjadi istri serba bisa dan luar biasa untuk berbagai alasan. Dan saya tetap merapal banyak doa untuk kebahagiaannya, sebab itu adalah satu-satunya kebahagiaan saya -melihatnya bahagia-.

Happy 1st Wedding Anniversary, Juna [Jufrie-Istianah]
pukul 10, setahun lalu.. Bersamamu masih terasa bulan madu.
Semoga diridhoi Allah untuk selalu bersama-sama hingga surgaNya..

satu tahun yang serupa Pelangi :)


Jakarta, 13 Sept 2013 - 10:11AM
Inilah saat nya melangkah menuju hidup yang lebih : baik, indah, serasi, selaras, damai,,,, #semacamPPKN

2 komentar:

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ