Kamis, Januari 07, 2010

Dialog Interaktif, hehe (^_^)

Lintang: Dimana akhir tujuan kita?

Bintang: Ridlo Allah segala tujuan kita

Lintang: TApi ada teman yang bilang tujuan kita adalah kawin!

Bintang: KAwin itu adalah ikhtiyar, ridlo Allah adalah tujuan. Jadi kesimpulannya, kawin = ikhtiar = jembatan. TUjuannya tetap Ridlo Allah. [begono!]

Lintang: Tapi kalo semua tujuan adalah ridlo Allah, kenapa banyak proses penyimpangan?

Bintang: Ah, semuanya itu pilihan. Karena hanya pilihan itulah, semuanya kembali pada diri sendiri. Semuanya itu relatif dan dan punya konsekuensi. Jadi kembali pada tiap individu pilih yang lurus atau menyimpang. [aiyak bunyainah komat ]

Lintang: Dengan adanya penyimpangan sudah mengusik kedudukan Allah, tapi mengapa Allah menghendaki penyimpangan yang melanggar perintahNya? [siapa yang sakit? ]

Bintang: Allah bukan menghendaki, Allah telah menyampaikan dengan lugas via Rasul dan risalah-risalahNya. Itu adalah cobaan apakah kita akan terus mengingatNya atau nggak. Allah itu di urat leher kita. Kalau kita mau dekat, Dia akan dekat sekali. Kalau mau jauh, Dia akan jauh. Jadi semuanya adalah pilihan. Kita bisa mati setiap saat. [ga ada yang sakit. Cuma ini penyakit ceramahnya lagi kumat ]

Lintang: Setiap individu pasti telah atau sedang dalam penyimpangan! Apakah kita sadar atau kita tidak hiraukan ini! Sejauh mana kita menyimpang!

Bintang: Penyimpangan itu relatif, dan tiap orang punya keyakinan sendiri-sendiri dalam mendefinisikannya. Aku nggak bisa jawab ini karena tidak ada satu orangpun yang benar-benar lurus illa Nabi Muhammad yang ma'sum. Sedangkan kita terlalu banya penyimpangan. Kita ingat lawan jenis bukan mahram melebihi ingat Allah sudah maksiat hati, menggunjing dalam hati walau hanya "kretekan" di hati juga sudah maksiat. Yang bisa kita lakukan hanya berusaha terus amar ma'ruf nahi munkar dan taubat tiap saat. Soal pahala, hanya Allah yang punya hak.

Lintang: Sebenarnya soal pahala aku nggak kepikiran karena itu memang bukan urusan kita! Yang dipikirkan bukan kenapa kita dimatikan melainkan kenapa kita dihidupkan yang sudah jelas Allah Maha Tahu bahwa pasti ada penyimpangan! Sebenarnya bermaksiat bukan dosa besar. Melalaikan kewajiban tapi kita bangga, itulah dosa besar! Apa yang dapat kita lakukan?

Bintang: Kan sudah jelas kita dihidupkan untuk beribadah padaNya. Yang bisa kita lakukan niatkan segalanya untuk ibadah karena memang itu tujuan kita dihidupkan, dan mohon ampun atas penyimpangan-penyimpangan dhohir dan batin, sengaja atuau tidak kita sengaja. Semoga Allah menjaga kita lahir dan batin.

Lintang: Sebelum kita lahir, ruh-ruh kita telah berikrar untuk tidak menyimpang! Kenapa dari ini harus berlawan arah? Tak jarang cinta pada kekasih lebih besar dari pada cinta pada Allah.  [ada kabar tentang tunanganmu?]

{http://www.emocutez.com Hadoh, malez banget kalo udah merembet ke topik ini}

Bintang: [Nggak ada! Aku udah nggak peduli. Why?]

Lintang: [Udah adik fokus aja ma tunangan adik. Biar waktu yang menjawab. Nggak usah melawan arus! Coz kalo adik nggak kuat maka adik sendiri yang akan hancur]

{ ih, menyeramkan! http://www.emocutez.com}

Lintang: [Yaudah sekarang adik maem dulu, terus minum obat, terus istirahat biar cepet sembuh. Nih kakak lagi makan ayam goreng.]

Bintang: [Hah? Ga nyambuuuuuuuuuuunnnnggg!!!   Siapa pula yang lagi sakit? Huh!!! Ni lagi nyetrika]

{berarti dari tadi ga loading? http://www.emocutez.com}


Lintang: [Yang rapi ya! Coz kata orang kalo rapi suaminya ganteng]

Bintang: [Hehe, Suamiku pasti ganteng! Soalnya se jhubek karo Kakak! Haha]

Lintang: [Cang adik! Mun cang tang binih, Kakak se paleng genteng! Nabi Yusuf ghi' kalah! Haha]

{capedeh!!! http://www.emocutez.com}

Bintang: [Wkkkk...   Kasih dia hadiah ya kalo tiap kali dia bilang Kakak genteng]

Lintang: [iya dong! Kakak kan suami setia!]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ