Bismillahirrohmaanirroohiim...
Sabar adalah perkataan yang selalu kita ungkapkan. Apabila ada musibah menimpa orang sekeliling kita, dengan mudah kita melafazkan, sabarlah. However, the real test comes when we ourselves are facing such time of trial. Baru ketika itu kita benar-benar menghayati first hand erti sabar yang sebenarnya.Musibah dalam dalam pelbagai bentuk sama ada kehilangan harta, perceraian, menjadi mangsa fitnah, kematian dan sebagainya. Apa erti sebenar sabar? Bagaimana kita boleh memberi definisi yang tuntas terhadap sabar ini. Apakah tanda menunjukkan bahawa seorang itu benar-benar sabar menghadapi ujian itu? Persoalan-persoalan ini sebenarnya tidak mudah diungkapkan; sudah pastinya tidak semudah bila kita menasihatkan orang lain agar bersabar.
Sabar adalah perkataan yang selalu kita ungkapkan. Apabila ada musibah menimpa orang sekeliling kita, dengan mudah kita melafazkan, sabarlah. However, the real test comes when we ourselves are facing such time of trial. Baru ketika itu kita benar-benar menghayati first hand erti sabar yang sebenarnya.Musibah dalam dalam pelbagai bentuk sama ada kehilangan harta, perceraian, menjadi mangsa fitnah, kematian dan sebagainya. Apa erti sebenar sabar? Bagaimana kita boleh memberi definisi yang tuntas terhadap sabar ini. Apakah tanda menunjukkan bahawa seorang itu benar-benar sabar menghadapi ujian itu? Persoalan-persoalan ini sebenarnya tidak mudah diungkapkan; sudah pastinya tidak semudah bila kita menasihatkan orang lain agar bersabar.
Abu Zakaria Ansari berkata, “Sabar merupakan kemampuan seseorang dalam
mengendalikan dirinya terhadap sesuatu yang terjadi, baik yang disenanginya
maupun yang dibencinya.” Abu Ali Daqaq mengatakan, “Hakikat sabar ialah
keluar dari suatu bencana sebagaimana sebelum terjadi bencana itu.” Dan
Imam al-Ghazali mengatakan, “Sabar ialah suatu kondisi jiwa yang terjadi
karena dorongan ajaran agama dalam mengendalikan hawa nafsu.”
Anak bagaikan pohon rambat. Jika pohon rambat dibiarkan tumbuh sekehendak hatinya, maka akan tumbuhlah ke segala arah, tanpa tujuan dan tak sedap dipandang. Tapi jika diarahkan bahkan dibentuk, maka akan tumbuhlah sesuai dengan apa yang kita arahkan, indah dan mempesona. Maka bentuklah anak kita dengan celupan Islam, karena mereka adalah anugerah dan amanah Allah yang harus kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Ibarat air yang dikeluarkan dari keran. Apabila keran tersebut disaring dan dikeluarkan dengan sewajarnya, maka akan beninglah air nya. Begitupun dengan anak, saringlah perilakunya dengan syariat-Nya, maka akan lahirlah akhlak yang mulia.
Syukron ila akhi Adi Mansah Alfaruq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ