Sudah kubilang yang paling kubenci saat ini adalah rindu. karena rindu tetaplah luka. Sedangkan obatnya terlalu jauh untuk kuterka
Rindu itu thiya, yang selalu membuatku bersamamu, walau bentang jarak seperti perjalanan tahun-tahun yang kelabu. rindu itu...seperti lorong waktu yang mempertemukanmu denganku...
dahulu, rembulan suka berkunjung ke bumi... ia bagi cahaya ke lampu-lampu, sembari ia bilang:
"Mengapa tidak kau terangkan hatinya? mengapa tidak kau cahayakan rautnya?"
apa yang mmbuat ragu?
thiya, rindu yang kekal dalam diriku
mengapa hanya menyebut namamu?
terimalah ia sebagai anak sunyi yang memeram setia
hingga rekah bunga-bunga
Thiya, mgapa batinku berdebar, seperti ada sebuah kumbang yang diam2 membikin danau madu dalam sukmaku ...
seperti dua kutub yang ditarik takdir ...
Thiya, terimalah rinduku...
seperti masa kanak-kanak yang mulai hilang dalam ingatan
sebab mengingatmu, seperti menghidupkan kembali
senyawa yang sempat terkbur mati ...
ada batin yang merasa hidup kembali bila mengingatmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ