Lokasi: bangunan seribu jendela, Gedung Sate Bandung Jawa Barat |
al-intizhar asyaddu minal intihar...: menunggu lebih menyakitkan daripada bunuh diri...
Di saat engkau disana
Kadang langit terasa gelapnya
Kemana langkahku pergi
Slalu ada bayangmu
Ku yakin makna nurani
Kau takkan pernah terganti
Saat lautan kau sebrangi
Janganlah ragu bersauh
Ku percaya hati kecilku
Kau takkan berpaling
Walau keujung dunia, pasti akan kunanti
Meski ke tujuh samudra, pasti ku kan menunggu
Karena ku yakin, Kau hanya untukku
Saat lautan kau sebrangi
Janganlah ragu bersauh
Ku yakin makna nurani
Kau takkan pernah terganti
Pandanglah bintang berpijar
Kau tak pernah tersembunyi
Dimana engkau berada
Disana cintaku
Disaat engkau disana
Kadang langit terasa gelapnya
Namun bintang kan tunjukan
Rinduku pada dirinya
Walau keujung dunia, pasti akan kunanti
Meski ke tujuh samudra, pastu ku kan menunggu
Karena ku yakin, Kau hanya untukku
hanya untukku
[ Kahitna – Untukku ]
[ Kahitna – Untukku ]
Seperti subuh putih yang masih bertabur bintang, semoga kita bertabur harapan. Meski hanya beberapa yang sanggup bersinar sampai jadi kenyataan.
Kemungkinan-kemungkinan yang akan dihadapi, menjadikan pasang surut harapan dan semangat di dalam hati.
Namun menyerah tak boleh menghampiri, meski lelah sering menghiasi.
Kecewa itu pasti, tapi senyum jauh lebih berarti.
"Tak ada yg lebih diinginkan perempuan kecuali pria yg mencintainya gila-gilaan seperti belum ada perempuan lain yg pernah dicintai selainnya" [Taani, Rab Ne Bana Di Jodi]
~ Thiya Renjana ~
saya setuju dengan quote taani, tapi alangkah indahnya menyisipkan beberapa syi'ir abu nu'as (abu nawas) dalam menghargai orang yang mencintai kita.".... berterimakasihlah kpd org yg mencintaimu dgn tulus, karena itlah ANUGERAH terindah dalam hdpmu" ^_^
BalasHapus