Senin, September 06, 2010

Ini Awal, bukannya Akhir

Bismillahirrohmaanirrohiim...


Sebentar lagi, Ramadhan 1431 H berlalu. Betapa cepatnya. Sebentar lagi, orang-orang mudik dan merayakan lebaran di kampung halaman. Sebentar lagi, tidak akan ada suasana meriah di jalanan kompleks menjelang berbuka puasa. Masjid-masjid akan kembali sepi. Tidak akan ada lagi nada-nada merdu suara orang tilawah Al-Qur’an.

Kebanyakan dari kita berlomba-lomba beribadah ketika ada diskon pahala saja. Selebihnya tidak lagi. 

Akhir Ramadhan seharusnya merupakan sebuah awal dari perjuangan yang maha berat. Ingat, telah sebulan penuh setan dibelenggu. Sebentar lagi mereka akan kembali beraksi. Apakah selama sebulan mereka tinggal diam? Saya kira, secara logis mereka juga menyiapkan diri. Dan jika dari awal sudut pikiran kita telah berada pada bahwa Ramadhan adalah akhir, tentunya tugas mereka akan ringan.

Nanti. Saat lebaran tiba.

Shalat Tahajud. Shalat Malam. Tilawah Al-Qur’an. Menahan Nafsu. Kemana?

Seharusnya, Ramadhan adalah sebuah pelatihan bagi diri kita untuk menghadapi kehidupan panjang sebelas bulan berikutnya. Bukankah Rasulullah pernah berkata bahwa ada perang yang lebih dahsyat daripada Perang Badar yaitu perang melawan hawa nafsu?

Semoga, berakhirnya Ramadhan tidak menurunkan nilai-nilai yang telah kita bentuk di bulan Ramadhan ini. Jikalau ini adalah Ramadhan terakhir, biarlah ini menjadi Ramadhan terbaik yang pernah kita jalani dan mari manfaatkan sisa waktu yang ada ini untuk mengharapkan ridha dan ampunan-Nya. Kalaulah nanti tahun depan kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan 1432 H, mari kita mempersiapkan diri dari sekarang, sehingga kelak ketika saatnya nanti, kita telah siap untuk menyambutnya sebagai Ramadhan terbaik yang pernah kita jalani.

Amin ya Rabbal Alamin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ