Bismillahirrohmaanirrohiim....
Bunda adalah yang terhebat di dunia, sebab ia melahirkan kehidupan dan memberi nyawa pada kata cinta… [Abdurahman Faiz]
Mamah yang saya kenal adalah perempuan terhebat sejagat. Saya sering membatin kalau saya tidak akan pernah bisa sampai ke taraf kesabaran, ketulusan, dan keteguhan hati seperti miliknya. Sabarnya luar biasa. Rajin, lugu, sholihah, dan cantik. Setiap saya telat pulang, ia akan rewel menelfon saya berkali-kali. Ia juga sering membelikan saya baju-baju cantik tanpa saya minta. Padahal saya tahu, ia harus lebih mengirit untuk itu. Ia juga selalu memasakkan makanan kesukaan saya setiap hari (emang suka apa ajah, heu). Mamah memang hanyalah seorang gadis desa biasa. Masih lugu walau sudah lama diajak tinggal di kota. Mamah memang tidak pernah mengajari saya tentang pelajaran sekolah, tapi Mamah telah mengajari saya segala hal tentang kehidupan. Saya masih ingat saat-saat ia mengantar saya ke sekolah setiap hari tanpa absen dan menangis saat melepas saya tholabul ilmi ke pesantren.
Mamah jarang sekali marah walau saya sudah melakukan hal yang menjengkelkan. Tapi justru karena itulah saya lebih terpukul kalau melihat Mamah kesal pada saya dibanding lainnya. Bahkan walau itu Bapak sekalipun. Terkadang, saat jiwa pemberontak saya bangkit, hanya Mamah yang jadi alasan saya bersabar tidak menuruti nafsu hati. Saya tak rela dia yang akan jadi pelampias kemarahan atas kekerasan pendirian saya oleh suaminya.
Cerita yang paling ingin saya dengar dan tidak pernah ada bosan-bosannya adalah kisah hidupnya semasa kecil. Buat saya ia tidak punya masa remaja karena sebagai perempuan desa, ketika baru saja peralihan dari dunia kanak-kanak ia sudah masuk ke dunia ibu-ibu. Setiap saya mendengar cerita paman dan bibi tentangnya, kekaguman saya semakin menjadi. Sungguh belum pernah saya dengar hal buruk tentangnya. Hingga ada yang berkata, bagi Mamahlah Surga itu. Amin Ya Rabb.
Pun begitu, bukan berarti saya membenci Bapak. Saya bangga di dalam darah saya mengalir darahnya. Tapi yaa, jujur saya lebih mencintai Mamah sepuluh kali dibanding Bapak.
Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian.
Barang siapa yang membenci ayahnya berarti ia kafir.
[HR Muslim]
Selamat hari Ibu, Mah...
Allahku, jagalah Mamah dan Bapak dengan tangan kasih-Mu. Amin....
Flash Back: Aku Sayang Mamah
Ohya ada yang lupa, saya belum minta maaf ke Bapak :)
~ Thiya Renjana ~
Bandung, 22 Desember 2010
Backsound: Ibu, New Sakha
Sebening tetesan embun pagi...
Secerah sinarnya mentari...
Bilaku tatap wajahmu oh ibu...
Ada kehangatan didalam hatiku...
Air wudhu' selalu membasahimu...
Ayat suci selalu dikumandangkan...
Suaramu penuh keluh dan kesah...
Berdoa untuk putra putrinya...
Oh ibuku...
Engkaulah wanita...
Yang ku cinta selama hidupku...
Maafkan anakmu bila ada salah...
Pengorbananmu tanpa balas jasa...
Ya Allah ampuni dosanya...
Sayangilah dia seperti menyayangiku...
Berilah dia kebahagiaan...
Di dunia juga diakhirat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ