Senin, Januari 24, 2011

Keep on hoping

Bismillahirrohmaanirrohiim...
Tuhan tidak pernah memberikan harapan, 
tanpa kepantasan untuk mencapainya.
--Mario Teguh--

Permisi sahabat-sahabat sekalian.. Bukan bermaksud mengganggu perjalanan anda di planet maya ini, tapi saya sekedar ingin mencurahkan hati, siapa tahu di sini masih ada sepatah, dua patah kata nasihat ataupun semangat... *tukang ngamen mode ON :D*


Beberapa lama ini saya merasa muak sekali dikatakan pembohong dan tidak jujur. Saya masih sedih memikirkannya. Siapa yang bisa menutupi sesuatu yang benderangnya melebihi matahari? Saya ini hanyalah apa? Hanyalah siapa? Kata-katanya itu berhasil mematikan perasaan saya. Saya bukan menyerah. Saya hanya lelah. Saya catat baik-baik dalam kepala bahwa tidak pernah ada cinta tanpa kepercayaan. Tidak percaya berarti tidak cinta. Dan untuk apa saya terus-terusan memikirkan orang yang tidak cinta? Dari yang saya dengar di MQ FM streaming, Cinta itu pahala. Selalu membahagiakan, bukan menyakitkan.

Kemarin, saya bertanya pada sahabat saya tentang hal yang ia ragukan. Ternyata sahabat saya membenarkan teorinya. Dan itu sangat menyakitkan. Saya shock. Frustasi berat hingga selera makan menguap entah kemana. Apakah saya anomali? Saya juga berfikir keras apakah mungkin ada keping kejadian yang tidak saya ingat saat saya balita dulu. Tapi sahabat saya mengatakan ada beberapa hal yang bisa menyebabkan itu. Sedikit menghibur tapi tidak bisa melepas beban pikiran saya sepenuhnya. Saya terpukul. Bukan karena saya merasa kalah. Tapi lebih karena tiba-tiba saja saya takut pada hari esok. Saya takut akan ada Bas-Bas peragu yang lain. Dua malam saya tidak bisa memejamkan mata karena menahan sesak. Saya pikir dengan menangis sesak itu pergi dan rupanya malah tidak. Sedih melihat dia yang tidak berhenti ketus pada saya. Apakah selamanya dia tidak bisa memaafkan kebodohan saya atas masalah ini? Tidak bisakah ia menjadikan saya sebagai teman biasa yang kurang sempurna segala-galanya? Saya menjadi benci padanya juga pada diri sendiri. Tapi membenci seseorang atau sesuatu, hanya akan mengurangi kebahagiaan di dalam hidup. Jadi, sudahlah. Maafkan, dan terima dengan ikhlas.. Jika itu sulit, belajarlah. 

Setiap saya down karena memikirkan ini, saya mencoba meyakinkan diri bahwa selalu ada langit di atas langit, begitu pula dengan selalu ada yang bernasib ‘sama’ atau ‘lebih buruk’ dari kita. Setiap manusia yang hidup pasti akan mendapatkan masalah yang boleh jadi malah semakin besar dalam setiap waktu. Jadi, kenapa tidak bisa tegar? Hidup bukan tentang meratapi, tapi bertahan dan maju terus.

Sesungguhnya,
kehidupan ini hanya menginginkan
agar engkau ikhlas mensyukuri
apa pun kekuatan yang sudah ada padamu,
dan menggunakannya untuk melakukan
...sesuatu yang berguna bagimu,
bagi keluargamu, dan bagi sesamamu.

Sesungguhnya,
tak banyak yang kau butuhkan
untuk menjadi pribadi yang damai,
yang sejahtera dan bahagia.

Mintalah bantuan Allah.

Dialah yang akan menguatkan bagian
di mana engkau lemah.

Allahku... saya anomali, saya tidak sempurna, tapi apakah saya masih boleh berharap ada yang bisa dan sudi menerima saya apa adanya? Damaikan hatiku, Rabbi...

~ Thiya Renjana ~
Bandung, 25012011
Jika kamu sibuk dengan urusanmu, aku akan mengerti.
Jika kamu tidak punya waktu untukku, aku akan mengerti..
Jika kamu masih terbayang masa lalumu, aku akan mengerti.
TETAPI, Jika suatu hari nanti aku berhenti mencintai kamu, 
itulah giliran kamu untuk mengerti..!!??!

1 komentar:

  1. "Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diperolehnya besok". [Luqman : 34]


    Ada banyak orang kok yang bisa dan sudi menerima dirimu apa adanya,,,
    :P :p :P
    :c:

    BalasHapus

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ