Selasa, Juni 07, 2011

Bedah Rumah Lazuardi

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Saya baru saja ganti cat rumah Lazuardi Hati lagi. Semenjak komputer server dibantai habis dan diinstall ulang, saya menjadi tidak nyaman setiap kali membuka blog ini. Merasa asing. Serasa bukan di blog sendiri. Tidak betah. Tampilannya semrawut dan acak-acakan. Beberapa sahabat mengatakan biarkan saja, kan di komputer orang lain tampilannya masih normal. Tapi benarkah begitu? Rupanya tidak. Di beberapa komputer juga ada saja bagian-bagian yang tampilannya tidak sama dengan versi asli. Misalnya di komputer si A font deskripsi blognya tidak melungker-lungker, di komputer si B font sidebarnya justru tampak besar-besar dan kaku.


Template normal seharusnya tampak seperti ini,
Click for zoom in
Sedangkan tampilan di PC sini begini,
Click for zoom in
Semua kawan yang saya tanyai pendapat tentang cat rumah selalu mengatakan lebih bagus yang biru itu. Design theme original by me setelah diajari sahabat yang hebat dari tanah Madura dulu. Setiap bagian saya rancang unik dengan icon-icon personal yang tidak sama dengan tempat lain. Hingga kemudian seseorang mengatakan saya harus bertanya pada hati. Bila terus saja mendengarkan kata orang maka saya tidak akan pernah bergerak. Jadi karena saya owner tunggal blog ini ya terserah kenyamanan hati saya mau diapakan. 

Akhirnya setelah menimbang beberapa lama, saya memutuskan untuk mengecat ulang rumah Lazuardi dengan warna yang minimalis. Sederhana, elegan, dan bersahaja ^^ . Saya yakin itu keputusan yang tepat, sama halnya saat saya yakin memutuskannya saat itu. Polos, agar acara membaca tidak diganggu dengan gadget-gadget mencolok yang memenuhi halaman. Biar kualitas tulisan yang saya perhatikan lagi nanti, bukan tampilan warna-warni yang mengganggu mata. Saya harap dengan cat minimalis nan sederhana begini tidak memberatkan load server. Sehingga tidak memberatkan silaturahmi sesama blogger lagi. Saya malas membebani sahabat pengunjung blog ini dengan biaya tambahan akibat blog saya susah ditampilkan di browser mereka gara-gara berat tampilannya. Tulisan saya sudah dibaca saja syukurnya bukan main. Inilah saatnya melangkah menuju hidup yang lebih : baik, indah, serasi, selaras, damai. #semacamPPKN #eaaa

Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? 
dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
— Dewi Lestari (Filosofi Kopi)

Ruang kerja DPS Palasari, Bandung
07 Juni 2011M/06 Rajab 1432H - 02:13PM

2 komentar:

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ