Senin, Juni 13, 2011

Dalam Gelembung Bola

Bismillahirrohmaanirrohiim...
Hidup di dalam gelembung bola. Pengap, bukan? Tak jelas maunya apa. Tak inginkan apa-apa. Menguat-nguatkan diri membesar-besarkan hati. Setelah ini apalah dunia dan janji-janji masih berarti?





Saya kira mereka mendukung saya. Menjadi seperti yang kuminta. Saya kira mereka tidak jadi menyiksa seseorang hanya untuk hal tanpa tujuan. Saya kecewa. 

Jangan terlalu dimasukkan ke hati, anggap saja kemarin kesabaran Mamah lagi down. Apalagi kebenaran dan kebaikan sejati tak bisa kita ketahui. Jadi jangan lama-lama marah, apalagi sama orang tua. Karena bisa jadi orang tua pihak yang benar versi Tuhan. Tetap berdoa dan ikhtiar semoga diberi yang terbaik. Aamiin.
Mungkin sedikit banyak aku bisa merasakan apa yang dirasakan Mamah. Mamah cuma ngga tega melihat anaknya yang masih terkatung oleh sebuah status. Ortu manapun pasti nggak ingin anaknya menyandang status yang nggak jelas arahnya. Hanya saja cara Mamah yang mungkin kurang tepat. Intinya sebenarnya dalam hati, Mamah menangis dengan status adek.
Yakinkan ke Mamah, kalau adek itu masih kuat menjalani semua ini. Dan jelaskan ke Mamah dengan suara lembut, aku yakin Mamah bisa mengerti.
Banyak-banyak ingat Tuhan biar hati cepat adem.

Tapi saya terlanjur kecewa. Mana ada biar cepat bubar harus menikah dulu? Mana ada nikah untuk cerai? Alasan mereka pergunjingan orang atas status pertunangan tak jelas akan redam bila menikah lalu cerai. Apakah baru menikah langsung cerai itupun tidak dipergunjingkan orang? Solusi dari mana yang seperti itu? Hukum agama apa? Hukum negara mana? Negara gelembung bola? Masyarakat Madura terlalu menjunjung rasa malu dan harga diri. Dari pada malu lebih baik berkorban perasaan dan harta. Secara syariat tidak ada yang seperti itu justru menjadi haram. Sungguh saya tidak mengerti. Terkadang kebanggaan pada suku membernas menjadi benci.

Entahlah. Sekarang T.E.R.S.E.R.A.H kalian mau apa!

Terserah? Berarti kamu ikhlas dengan keputusan apapun yang akan terjadi nanti?

Setelah tak ikhlaspun tak berarti, apakah saya masih punya pilihan?

Ketika kita sudah lelah, tak ada jalan akhir lain selain tawakkal dan ikhlas dengan sebenar-benarnya dalam segala keadaan. Dan ikhlas Allah itu merupakan pemahaman tertinggi dalam kehidupan.

Tolong ajarkan saya ikhlas seperti katamu. Bagaimana caranya? Benarkah saya yang harus memaklumi permainan mereka? Memaklumi niat yang mungkin baik tapi dengan cara yang mungkin salah dan bukan dengan memperbaiki cara yang salah tersebut? Bagaimana seharusnya? Terlalu banyak yang perlu dilampiaskan. Tapi kemana? Saya belum sanggup untuk dilepas berjalan sendirian tanpa kamu ada. Kamu selalu mengajarkan tentang kepasrahan, keikhlasan, yang belum jua saya mengerti. Mengajarkan saya untuk membedakan ikhlas berserah atau menyerah. Pasrah untuk hal yang tidak bisa dibenarkan? Demi Allah saya tidak pernah meminta menjadi korban dari permainan ini. Sungguh tidak pernah. Ketika pasrah dan menyerah tak lagi bisa dikenali. Lalu siapa lagi yang pantas dikasihani? Bosan dengan sabar, pasrah, tawakal. Semua sama saja. Sama berartikan menunggu waktu untuk hancur. Hahahh. Keren sekali! Saya sungguh menikmatinya.

*Tuhan, berikan aku hidup satu kali lagi hanya untuk bersamanya...
Adalah sebuah ketidakmengertian, memandang kalian menawannya dengan kata malu dan harga diri. Namanya juga dalam dunia gelembung bola. Yang lain melukis pelanginya sendiri sedang ia meringkuk bersama udara yang berserah. 
Mata saya basah. Layar monitor memburam. Berintik hujan seperti tak ingin berhenti. Gusti, kepalaku sakit lagi.

13 Juni 2011M/12 Rajab 1432H
Bandung Barat


*) "Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka, maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan" (Rumi)
**) Ibn Al- Mubarak: "Lahir dan batinmu harus sejalan. jika tidak sejalan, engkau akan terus tertekan"

1 komentar:

  1. وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ

    BalasHapus

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ