Senin, Oktober 10, 2011

Bukan Untukku ...

Bismillahirrohmaaniroohiim....

Tak ganteng sih, tapi loveable..
Tak cakep sih, tapi ngangenin..
Loveable sih, ngangenin juga, tapi bukan buat sayaahhh..

Huks...



Kehilangan kesekian kali. Maka dari sakitnya, saya ingin melupakan. Tapi apakah sudah benar keputusan itu? Apakah bisa sembuhkan luka berdarah-darah?


Kata si MotivaTweet melupakan seseorang hanya akan menambah semakin luka. Nah, itu salahnya.. Seharusnya JANGAN DILUPAKAN. Punya Luka hati, jangan dilupakan.. Karena dijamin ngga akan bisa dilupakan, lha wong nancep ke alam bawah sadarnya. Sebab ada kenangan dengan seseorang yang menyakitkan akan masuk ke alam bawah sadar, terekam di sana. Jadi, ga bakal bisa dilupain.. Makanya, jangan dilupain itu kenangan manis, pahit, asem, asin nya sama si anu. Jangan juga dicuekkin atau dialihkan. Ini malah bahaya. Kalau keingetan lagi malah bisa bikin mood anjrut²an banget. Jadi, ngga boleh dilupakan, jangan dicuekkin. Terus, diapain dong ini luka hatinya? Diobati. Obat yang baik bukan membuat sakitnya ngga berasa, tapi sakitnya sembuh. Jadi sembuh permanen deh. Naah.. Obat Patah Hati atau Luka Hati adalah bukan dengan melupakan/mengabaikan, tapi dengan MENGAMBIL HIKMAHnya. Tuhan hanya berikan yang TERBAIK buat kita. Meski kadang kita belum bisa langsung melihatnya. Percaya kan?!



Mungkin akan tiba saatnya di mana kita harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. 

Intinya Ikhlas!

Pada satu waktu dulu dalam percakapan kami, dia pernah menasehati saya. Perintah Allah pertama pada Muhammad dan ummatnya adalah belajar, belajar, belajar... ilmu, ilmu, ilmu... Dia menjelaskan, belajar itu luas dan ia justru lebih suka belajar bagaimana cara agar bisa lebih dekat dengan Tuhan. Dia lebih suka belajar memahami hakikat hidup di dunia. Ya mungkin dari itu, saya melihatnya ketika ada masalah atau musibah, dia jarang mengeluh bahkan lebih cenderung pasrah kepada Tuhan. Dari situ juga dia lebih banyak mengajak saya berpikir positif dari setiap kejadian. Dan ia menegaskan semua itu banyak ia dapat ketika di pesantrennya.

Dia juga cerita tentang kawan di pesantrennya dulu terkena musibah dan mengadu kepada Alm Kyai Qosim. Toko besi tua miliknya dibobol maling dengan kerugian puluhan juta rupiah. 
Dengan simple Almarhum Kyai hanya bertanya begini, "jika kamu cuma dikasih 2 pilihan, ingin jadi maling atau kemalingan..?" 
Kawannya menjawab, "ingin kemalingan saja".
"nah klu begitu, ya udah ngga usah pusing dengan kehilangan itu," begitu jawab Kyai enteng.
Artinya lebih banyak menyerahkan segala urusan kepada Tuhan, lebih berpikir positif dari segala kejadian itu akan membuat kita lebih tenang.

Segala hal selama mengenalnya membuat saya belajar banyak. Kehilangan harta, isi dunia, harusnya ikhlas. Apalagi kehilangan dia, isi dunia juga. Jatuh cinta itu tidak sengaja, kehilangan pun tidak sengaja. Ok Thiya, you have to move on, masih banyak ikan di laut, masih banyak kuman di lantai. Jadi jangan bersedih ya...

*Bila kita benar-benar yakin bahwa segala sesuatu itu milik Tuhan, 
kita tidak akan pernah merasa kehilangan.

Untuk nama yang masih tercecer di masa lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ