Jumat, Oktober 21, 2011

Ghajini


Bismillahirrohmaanirroohiim...

FILM GHAJINI menceritakan tentang pasangan Sanjay Singhania (Aamir Khan) dan Kalpana Shetty (Asin Thottumkal). Kalpana adalah perempuan berjiwa penolong kepada siapapun, baik orang-orang yang disayanginya bahkan yang tidak dikenalinya sekalipun. Walaupun namanya mengingatkan saya pada obat panu :p Sanjay sebenarnya adalah seorang pengusaha kaya. Ketika berkenalan dengan Kalpana ia mengaku orang biasa-biasa saja. Sepanjang film ini pun saya melihat pasangan ini tidak berakting mesra-mesraan seperti film India umumnya. Tapi entah kenapa saya sangat merasakan ekspresi keduanya menunjukkan cinta yang dalam. Dalam sekali. Hal itu juga yang membuat saya terkesan dengan film ini selain karena film-film yang dibintangi Aamir Khan mayoritas bertema tidak biasa.





Tapi karena sifat penolongnya Kalpana, ia harus menemui ajalnya. Karena gadis model ini berusaha menggagalkan usaha Ghajini Dharmatma (Pradeep Rawat) menjual 25 gadis belia sebagai wanita tuna susila setelah sebelumnya ginjal-ginjal gadis kecil itu diambil untuk dijual juga. Sanjay ingin menyelamatkan Kalpana Shetty yang saat itu akan dibunuh oleh Ghajini. Hingga Sanjay terluka akibat mendapat pukulan benda keras di kepalanya. Karena pukulan itu Sanjay terkena penyakit amnesia yang kehilangan memory 15 menit, ia tak bisa mengingat apapun yang terjadi lebih dari lima belas menit sebelumnya. Sanjay yang sadar bahwa ingatannya sangat terbatas kemudian mulai membuat tato di sekujur tubuhnya tentang berbagai kejadian yang ia alami dan mengambil foto tentang apa yang ia lihat sehari-hari dengan kamera Polaroid miliknya. Ia berharap bisa memulihkan ingatannya dengan cara ini. Dalam dendam, sanjay mentato kode-kode, no telfon dan segala hal yang berkaitan Ghajini. Ghajini yang mengetahui itu pun jelas tak ingin Sanjay kembali mendapatkan ingatannya karena itu berarti semua kejahatannya akan terbongkar. Lalu Ghajini dan anak buahnya menghapus semuanya agar ia lupa dendamnya. Tapi Sunita (Jiah Khan), seorang mahasiswa sekolah kedokteran yang menganggap kasus Sanjay sebagai kasus unik dan ingin mempelajarinya. Meski Sanjay tak mengijinkannya Sunita tetap mengikuti perkembangan Sanjay dari jauh. Si mahasiswa dokteran itu malah mengingatkan semuanya pada Sanjay. Sayang sekali. Padahal dalam beberapa hal akan lebih mudah bila tak ingat apapun. Agar tak ada dendam yang menyakitkan, kenangan yang mematikan. Hidup akan lebih mudah bila memaafkan. Toh Kalpana tak akan hidup kembali.

Tak seperti film pada umumnya, film ini justru memakai nama tokoh antagonisnya sebagai judul film. Membuatku sebal setiap menyebutnya. Gara-gara film ini, saya harus tidur lewat dari pukul 2 dini hari dan melakukan aktifitas biasa keesokannya dengan terus-menerus menguap :D

Wallahu a'lam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ