Rabu, Oktober 19, 2011

Pindah Rumah

Bismillahirrohmaanirroohiim...


Pindah rumah lagi. Saya jadi teringat kehidupan nomaden dulu ketika saya kecil, ketika kami sekeluarga masih tinggal di Bandung Tengah. Setiap 2-3 tahun selalu berpindah-pindah kontrakan. Sejak saya bisa mengingat sesuatu, kami sudah 8 kali berpindah kontrakan sebelum akhirnya keluarga kami pindah ke Bojongsoang Bandung Selatan dan membeli rumah kecil di sana. Kemudian akhirnya rumah ini pun dijual.

Mantan rumah...
Padahal di rumah lama itu, walau kecil tapi nyaman. Karena kecil, kami nyaris tak pernah kehilangan barang-barang remeh temeh. Karena tempat yang terbatas jadi mencarinya pasti ke situ-situ juga, hehe. Di belakang rumah itu ada sawah dan kadang jadi tambak. Sering saya melamun di balik pagar kayu lantai atas sambil memegang buku atau handphone dengan menghadap air. Nuansanya seperti sedang berada di villa pinggiran danau atau pantai v(^^,)

Rumah lama dan baru berjarak dekat, hanya terpisah tiga rumah, masih di RT yang sama dan di jalan yang searah. Rumah baru tidak memiliki dua lantai tapi lebih luas di beberapa ruangannya. Ini yang menjadi pertimbangan keluargaku untuk pindah. Demi alasan keamanan, gambar rumah baru tidak ditampilkan :)

13 Oktober 2011

Pukul 11:00AM tepat saat jarum panjang jam menunjuk pada angka 12 kami sekeluarga disuruh masuk ke rumah baru dengan niat pindah rumah. Yang masuk duluan harus air dan beras, entah apa maksudnya. Setelah itu duduk-duduk melingkari bubur putih untuk selametan. Tapi tidak langsung ditepati. Kami hanya niat pindah rumah lalu memindahkan barang-barang dari rumah lama ke sini.

Pukul 12 malam, saya menyerah. Badan sakit semua. Selonjoran di sembarang tempat, dan bersiap tidur tanpa mandi :p
Badan capek semua tapi kok susah tidur? Apa kurang capek ya?

--------------------------------

14 Oktober 2011

Pagi pertama di rumah baru. Bangun pagi dengan dada sesak karena kebanyakan batuk. Barang-barang masih berserakan tak menemukan tempat. Perabotan dan lemari-lemari belum tertata. Pembangunan kamar belum selesai.

Banyak hikmah setelah beres-beres pindah rumah begini. Ada banyak sekali kenangan-kenangan yang terbuka kembali setelah sekian lama. Salah satunya buku diary 2007. Bahkan di lembarannya saya masih menyimpan 3 tangkai ilalang dari alas gunung Semeru Lumajang. Ada banyak puisi saya temukan lagi di buku-buku pelajaran, kitab, diary, buku tulis, majalah, hingga terselip di antara brosur-brosur perusahaan dan alquran. Paling seru setelah menemukan diary-diary lama. Diary 2001, 2003, 2004, 2006, 2007. Menemukan foto-foto lama melekat disana. Foto-foto yang belum ada di dunia maya. Di buku-buku lamaku, tulisanku msh rapi, indah, unik, berwarna, dengan bahasa yang tertata. Kalau ada scaner, rasanya mau kuupload semua. Hehe. Membaca kembali kenangan ketika satu-persatu sahabatku boyong lebih dulu dari PPs, kembali mendapatkan sahabat baru dan memulai lagi dari awal. Membaca kembali kenangan ketika orang tua melarang ambil beasiswaku. Kutulis pula setiap detail ucapan mereka. Sakitnya masih terasa. Membaca kenangan detik-detik diwisuda MA. Saking bahagianya, dunia serasa ada dalam genggaman. Menemukan foto dan tulisan di jaman sebelum Masehi, jaman masih alay. Haha.
Senangnya bongkar-bongkar lemari buku itu adalah menemukan surat-surat keramat jaman prasejarah lagi. Membaca ulang kenangan-kenangan di sebaliknya.. Menemukan surat-surat undangan, SK pengangkatan, surat jadwal ngajar, bahkan surat yang ditulis tangan oleh kepsek. Kangen kehidupan pendidikan, ingin diajar dan mengajar lagi. Juga menemukan amplop panjang tertutup rapat. Apa yah? Ta' robek dulu. Jeng..jeng..jeng.. Treneng treneng tutt tutt.. #apasih :D Ternyata surat "teguran" resmi dari 2 pesantren salaf tentang MOS madrasah dan selembar pesan dari kawan tim panitia. Saya tidak ingat pernah kena kasus ini. Juga menemukan foto masa kecilnya Rinah waktu masih kecil, kurus, item kayak kutu :p Dan menemukan kartu ucapan ulang tahun yang lupa dari siapa --tertulis samar Diela-- Dulu kartu ini bisa menyala dan bersuara musik ketika dibuka. Sekarang tidak lagi. Ada pula surat-surat lamaran kerja, potongan majalah, sketsa wajah sendiri,lembaran puisi, klipingan koran. Dan hey, ada potoku, teman-teman, dan Pak Mannan di koran.

Masih akan melanjutkan bongkar-bongkar lagi. Postingan inipun akan saya edit lagi kalau menemukan hal dan foto-foto yang menarik lagi. Insya Allah akan upload foto-fotonya :)
Bersambung,


Bandung, beradaptasi untuk menciptakan kenangan lagi di rumah baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ