Jumat, November 25, 2011

Hujan Pasti Reda

Bismillahirrohmaanirroohiim...

...Masalah selalu
menyimpan
hikmah yang
lebih besar
daripada kesedihan...

Tiga hari belakangan ini, saya kembali terusik oleh masalah yang berakar dari status saya yang belum juga jelas hingga sekarang. Masalah yang sukses menciptakan sedih sempurna di hati saya. Memberatkan kepala dan menyesakkan dada. Bahkan pagi tadi pun sempat kembali berselisih pendapat bersama keluarga dalam membicarakan ini. Mereka mengatakan saya ngotot dan susah dibilangin. Sedangkan saya, merasa harus membela keyakinan saya dan melawan apa kata mereka yang tidak sesuai dengan kebahagiaan nurani saya. Sedih melihat kenyataan kali ini menjadi semakin banyak nama yang diseret-seret dalam urusan tak jelas begini. Astaghfirullah, saya tidak ingin orang tua saya ikut berdosa seperti keluarga mereka sebab menuduh orang-orang itu tanpa bukti. Kalau semua masalah ini karena mereka benci saya, lepaskan saja saya. Selesai. Kenapa susah sekali?

Gusti, lelapkan mata dan pikiranku, lancarkan lidahku, redakan emosiku, luluhkan hati para pemaksa kehendak, dan lindungilah dari segala fitnah. Kesedihan ini sungguh mengganggu jadwal tidur saya. Biar tubuh lelah sebagaimanapun tapi mata dan pikiran sulit kompromi. Mudah-mudahan saya tak sampai ngedrop oleh gangguan ini. Hingga saya menulis ini pun, masalah belum selesai. Ini masih awal. Akan ada perdebatan-perdebatan selanjutnya di dua keluarga. Tidak bisa membayangkan bagaimana saya yang belum mampu mengontrol emosi harus kembali dibentak-bentak lagi setiap melihat saya menangis menahan amarahku nanti. Bagaimana saya tidak marah hingga menangis begitu? Saya tetaplah perempuan yang hanya bisa melepas amarah dengan tangis. Sakit sekali rasanya saya yang berada dalam posisi korban malah mendapatkan sikap interogasi sedemikian rupa dari mana-mana. Saya yang selalu diam dengan benar di rumah malah sebegitu tidak dipercaya. Menyedihkan.

Meski keluarga bersikap apatis dalam urusan ini, saya bersyukur di sekeliling saya masih ada sahabat-sahabat yang terus mendukung dan mendengarkan kesah. Biarlah tidak ada keluarga yang menghapus duka. Sahabat-sahabatku ini selalu siap di sisi. Mereka yang menasihati saya bahwa Tuhan memilih saya untuk mengalami semua cerita ini karena Dia tahu hanya saya yang bisa melewati masa-masa terberatnya. Kalau saja Dia memilih wanita lain untuk mengalami ini semua mungkin dia tidak bisa bertahan seperti saya saat ini.

Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit selalu biru, bunga selalu mekar, dan matahari selalu bersinar. Tapi Allah selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum di setiap air mata, berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa. Seharusnya saya tidak melupakan hal ini. Ketika saya melalui saat-saat sulit seperti begini, saya baru teringat bahwa rencana Tuhan lebih baik dari apa yang pernah kubayangkan. Masalah selalu menyimpan hikmah lebih besar dari pada kesedihan yang kurasakan.

Benar juga.

Hujan bukan untuk selamanya, kadang memang panjang, kadang teramat panjang. Tapi semua itu pasti akan kembali normal. Masih ada kehidupan setelah hujan. Masalah itu ibarat hujan. Betapapun berat, betapapun sakit, menyesakkan, membuat mual dan ingin muntah. Suatu hari, pasti akan berakhir. Bersabar, menunggu, mungkin merenung. Sambil menanti hujan usai, tidak perlu menembus derasnya hujan, membiarkan diri bertambah sakit, atau basah kuyup. Sedikit lagi, matahari akan kembali bersinar. Sedikit lagi, keceriaan akan kembali mengisi hari. Sedikit lagi…

Tentunya saya yakin pada janji Allah dalam surah Ath-Thalaaq ayat 2-3, 
".... Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."

Saya butuh kalian sahabat-sahabatku, untuk menemani saya menunggu hujan ini reda. Allahku, siapkan untuk mereka tempat terbaik di surgaMu nanti... Watawakkal 'alallah, innallaha sami'un 'alim. Karena Allah yang mengetahui dan merencanai segala sesuatu.

Red Zone, Bojongsoang Bandung
25112011 - dalam dekapan petang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ