Orang Tua Mendoakan Anak Yang Mendoakan Orang Tua

Bismillahirrohmaanirroohiim...

Dalam satu waktu, saya sedang mengobrol dengan MJ yang sedang dalam perjalanan melalui pesan pendek. Di tengah obrolan, Abahnya menelfon agar ia segera pulang. Katanya ada tetangga sebelah rumahnya yang meninggal dan dia diminta untuk ikut mengaji di sana.

"Sering kali aku sangat takut.. Dimana ketika ajal kita menjemput, jasadku hanya banyak yang menangisi. Tanpa ada yang membacakan Al-Qur'an... So, anak kita kelak jangan sampai tidak bisa membaca al-Qur'an yah..." [sms terakhir sebelum ia sibuk dalam acara pemakaman tersebut].

Saya tercenung. Teringat cerita guruku di pesantren dulu. Ada seorang profersor bertitel macam-macam tapi ketika orangtuanya meninggal dunia, ia bahkan membacakan surat Yaasin untuk almarhum orang tuanya dengan dibaca "Ya A Sin" bukan "Yaasiin...". Kata guruku pula pada waktu itu, untuk apa berpendidikan tinggi tapi tidak tahu cara mendoakan orang tuanya.

Allahu Akbar...

Di sinilah peran orang tua dan lingkungan anak terlihat jelas berpengaruh pada kehidupannya kelak. Dengan mempercayakan pesantren untuk menempa akhlak dan pengetahuan agama anak adalah salah satu upaya memenuhi kewajiban orang tua dalam memperkaya rohani anaknya. Juga kewajiban kita, sejak baru menikah dan belum mengandung haruslah sudah memulai berdoa memohon anak-anak yang sholih-sholihah. Juga memohon jodoh yang baik untuk anak-anak kita. Bukan pula bermaksud agar anak-anak kita sudah menikah di usia dini, tapi kita tetap meminta jodoh yang sholih-sholihah untuk anak kita, dan memohon pula keturunan mereka sholih-sholihah pula. Anak cucu kita kelak. Sebab kita tidak pernah tahu kapan Allah mengabulkan. Beberapa Nabi pun ada yang harus berdoa puluhan tahun baru dikabulkan Allah, apalagi kita yang sudah seharusnya berdoa memohon anak-anak sholih sedini mungkin.

Insya Allah, aamiin..

Bojongsoang Bandung,

20112011M -04:58PM