Senin, Juni 04, 2012

Untukmu Kebahagiaan Tanpa Akhir

Bismillahirrohmaanirroohiim...

...Allah mengingatkan kita, banyak mimpi belum purna sedangkan usia menua...
Suatu awal malam, di dalam sebuah rumah makan Chinesse Food di kawasan pertigaan Bojongsoang Bandung Selatan, kemarin. Sepulang dari jalan-jalan yang dibumbui acara nyasar muter-muter kota Bandung, kehabisan ongkos, diganggu oknum supporter bola karena mobil yang kami tumpangi berplat nomor B, hingga insiden "kiri-kesono-stop" yang membuat saya terus-menerus jadi bulan-bulanan dua lelaki ini sampai pulang. Penampilan saya, Ayang Jufri, dan Herman sudah tak berbentuk. Kelaparan plus acak-acakan. Seandainya difoto, sudah keren untuk penghias pamflet pengumuman orang hilang, hahaha :p

Sambil makan malam, rencananya ingin merayakan hari jadi Muhammad Jufrie dengan sebaik-baik acara. Tapi karena dana terbatas dan syaraf otak kreatif sedang tidak berfungsi, jadilah kami hanya merayakan ala kadarnya.





Beberapa detik setelah tunangan saya itu meniup lilinnya, dia bersorak. Kemudian menyanyi sendiri. Yang lain hanya senyum, saya tertawa. Melihat senyum lebar kegirangannya, saya bahagia dan bersyukur. Saya memintakan kebahagiaan tanpa akhir untuknya kepada Tuhan. Tidak terucapkan memang. Hanya bergaung di ruang pikiran. Tetap menikmati riuhnya keadaan. Mengamini diam-diam. Dia terus saja tidak bisa diam, mengolesi muka saya hingga cemang-cemong. Sayapun sama, sampai pakai acara jatuh dari kursi segala. Untung saja urat malu sedang tidak berfungsi juga. Hahaha :p

Maaf, sayang. Saya tidak bisa memberi apa-apa selain beberapa hal yang mendadak saya persiapkan. Mudah-mudahan tidak kecewa dan menyesal. Semoga semakin tua semakin dicintai Allah dan dimudahkan segala urusan lahir batin dunia akhirat. Bibarakatil Faatihah. Allahumma aamiin.

Di luar itu, sehari kemarin saya bahagia. Entah kalau mereka, berjam-jam berputar mencari arah jalan dan mungkin tempat yang dituju tak seindah bayangan bisa jadi membuat mereka kelelahan. Sedangkan buat saya, kebersamaannya itu yang tak akan terbayarkan. Mengapa waktu tak berjalan lebih lambat saat kita bersama, dan berjalan lebih cepat saat kita tak bersama? Mengapa selalu terasa sebaliknya setiap saya bersama dia? Menatap wajahmu dari kedekatan, kenapa saya berulangkali jatuh padamu, M-Jee Syaujana? Saya benar-benar ingin menjadi perantara Tuhan dalam membahagiakanmu, menemanimu dengan juta keterbatasanku.

Bandung, 03062012M - 23:24PM
 

3 komentar:

Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ