Terkadang, merasa ditinggalkan. Ataukah untuk kesalahan yang tidak kulakukan memang harus se'peri' itu?
Kepergiannya begitu diam. Terasa seperti ada yang berjingkat pelan.
Kemudian perlahan menghilang di ujung jalan
Juga teriakannya, terkubur oleh deru-deru kendaraan siang malam
Bukan,
itu bukan teriakan. Terasa seperti rindu yang menggeletar
kemudian merampat hingga mencapai batasnya
Hari menjelang senja, namun inbox pesan selular yang ada di tangan ini tidak juga bertambah atau berkurang,
Tidak jelas kepada siapa seharusnya rindu ini kuserahkan?
Sebab bagiku terlalu sulit melipat rindu. Karena kau tak berikan jeda di selanya.
Apakah rindu harus selalu diwujudkan dalam narasi hingga berparagraf panjangnya?
Dan hingga saat ini aku masih juga belum berani bicara padanya,
Dengarkah? Aku mau kamu yang dulu :(
Orang yang tak pernah menderita
karena cinta, sesungguhnya tak pernah
mengenal cinta.
Jika rasa itu tak pernah melukai,
pasti itu bukan cinta.
Cinta membuka yang selama ini tertutup,
menyadarkan yang belum pernah disadari,
mencemerlangkan yang tak terlihat,
dan memuliakan yang tak terhargai.
Cinta melambungkan harapan ke langit.
Tapi, jika ia dikecewakan,
Cinta menyayat hati sampai ke dasarnya.
Mario Teguh
Bandung, 17122010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hatur tengkyu atas kunjungan silaturahimnya.
Orang keren pasti koment ˆ⌣ˆ